DAMPAK CUACA EKSTRIM SAMPAI JANUARI 2011

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar Pemprov DKI Jakarta mewaspadai cuaca ekstrem yang bakal terjadi hingga Maret mendatang. Hujan lebat dan berpotensi menimbulkan angin puting beliung tersebut terjadi akibat ekspansi awan vertikal yang dipicu La nina, pemanasan temperatur laut serta aliran mata air dari Afrika ke Indonesia.

“Cuaca ekstrem harus diwaspadai lantaran bisa memicu kerawanan pangan,” ujar Kepala BMKG Sri Woro Budiyanti Harjono.Dari penelirian BMKG, pemanasan temperatur laut serta aliran mata air dari Afrika ke Indonesia diperkirakan akan terjadi hingga Januari 2011. Sementara fenomena La nina akan terus terjadi hingga Februari 2011. Diperkirakan mulai Maret kondisi akan berangsur normal kembali. Sehingga, selama enam bulan tersebut, setiap daerah diimbau untuk waspada. Terutama mengantisipasi ancaman bencana serta kerawanan pangan.
Di Jakarta, cuaca ekstrem bisa berpotensi menimbulkan banjir besar. Mengingat hujan dengan intensitas tinggi tidak hanya terjadi di kawasan hulu, tapi juga di Jakarta. Jika hujan di hulu menimbulkan banjir kiriman dengan meluapnya sejumlah kali, hujan lokal memicu terjadinya genangan di sejumlah tempat. Praktis, akan semakin banyak air yang antre untuk bisa dialirkan hingga ke laut.

Akibat cuaca ekstrem itu juga, pada Minggu (3/10) lalu sempat menimbulkan angin kencang dan menumbangkan sejumlah pohon seperti di Jalan Arteri Pondok Indah arah Lebak Bulus serta di bawah jembatan Semanggi arah Slipi. Ranting dan dahan berguguran juga terjadi di Jalan Panjang dan perumahan Citra, Jakarta Barat. Bilboard di Jalan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan juga tumbang akibat hantaman angin kencang tersebut. Begitu juga banjir sempat terjadi di sejumlah wilayah. Seperti Gang Langgar, Petogogan, Kebayoran Baru, Kemang dan Pesanggrahan.

Menurut Menkokesra Agung Laksono, untuk mengantisipasi cuaca ekstrem tersebut, seluruh gubernur, bupati dan walikota diimbau untuk bersiap menanggulangi ancaman bencana tersebut dan mengantisipasi kerawanan pangan. Paling tidak, setiap daerah harus menyiapkan stok beras sebesar 100 ton. “Bulan ini akan kita panggil pejabat di daerah, bupati dan walikota untuk koordinasi. Mereka diharapkan dapat menghimbau masyarakat untuk lebih jeli dalam melihat informasi seputar cuaca sehingga lebih matang dalam berpergian,” ungkapnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengaku telah berkoordinasi dengan jajaran muspida seperti TNI, Polri, PMI, serta ormas untuk menghadapi ancaman bencana tersebut. Di Jakarta, yang paling diwaspadai terkait banjir. Sejumlah personel, peralatan evakuasi, posko pengungsian, dapur umum serta kesiapan logistik sudah disiapkan jauh-jauh hari sejak hujan mulai mengguyur kawasan Ibu Kota. Begitu muncul potensi banjir, masing-masing instansi sudah mengetahui apa yang harus dikerjakan dan bantuan apa yang akan diberikan.

Imbauan BMKG untuk waspada menghadapi cuaca ekstrem lantaran pengalaman di negara Eropa sempat menelan korban. Situs BMKG menyebut, gelombang panas (heatwaves) baik secara langsung ataupun tidak langsung menelan korban jiwa di benua Eropa dari Rusia hingga mencapai Portugal. Suhu udara meningkat sangat drastis dan menyebabkan banyak kematian lantaran hipertermia, kegagalan panen, kebakaran hutan, terputusnya sambungan listrik lantaran penggunaan pendinginan udara yang terlalu meningkat hingga melunakkan aspal jalan raya dan mengakibatkan banyak kecelakaan lalu-lintas.

Tidak hanya menyerang Eropa, gelombang panas juga terjadi di Asia. Di Jepang mengakibatkan sedikitnya 66 orang tewas dan 15.000 lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat hipertermia dan serangan otak (stroke). Sementara di Cina, suhu udara mencapai 44 derajat Celcius dan menyebabkan puluhan mesin bus di Beijing mengalami kebocoran hingga mengeluarkan oli dan terbakar. Bahkan Timur Tengah juga tak luput dari serangan gelombang panas tahun ini hingga majelis ulama di Uni Emirat Arab mengeluarkan fatwa menbolehkan buruh untuk tidak berpuasa jika suhu udara terlalu panas. (aak)Teror Cuaca Ekstrem hingga Januari 2011

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar Pemprov DKI Jakarta mewaspadai cuaca ekstrem yang bakal terjadi hingga Maret mendatang. Hujan lebat dan berpotensi menimbulkan angin puting beliung tersebut terjadi akibat ekspansi awan vertikal yang dipicu La nina, pemanasan temperatur laut serta aliran mata air dari Afrika ke Indonesia.

“Cuaca ekstrem harus diwaspadai lantaran bisa memicu kerawanan pangan,” ujar Kepala BMKG Sri Woro Budiyanti Harjono.Dari penelirian BMKG, pemanasan temperatur laut serta aliran mata air dari Afrika ke Indonesia diperkirakan akan terjadi hingga Januari 2011. Sementara fenomena La nina akan terus terjadi hingga Februari 2011. Diperkirakan mulai Maret kondisi akan berangsur normal kembali. Sehingga, selama enam bulan tersebut, setiap daerah diimbau untuk waspada. Terutama mengantisipasi ancaman bencana serta kerawanan pangan.

Di Jakarta, cuaca ekstrem bisa berpotensi menimbulkan banjir besar. Mengingat hujan dengan intensitas tinggi tidak hanya terjadi di kawasan hulu, tapi juga di Jakarta. Jika hujan di hulu menimbulkan banjir kiriman dengan meluapnya sejumlah kali, hujan lokal memicu terjadinya genangan di sejumlah tempat. Praktis, akan semakin banyak air yang antre untuk bisa dialirkan hingga ke laut.
Akibat cuaca ekstrem itu juga, pada Minggu (3/10) lalu sempat menimbulkan angin kencang dan menumbangkan sejumlah pohon seperti di Jalan Arteri Pondok Indah arah Lebak Bulus serta di bawah jembatan Semanggi arah Slipi. Ranting dan dahan berguguran juga terjadi di Jalan Panjang dan perumahan Citra, Jakarta Barat. Bilboard di Jalan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan juga tumbang akibat hantaman angin kencang tersebut. Begitu juga banjir sempat terjadi di sejumlah wilayah. Seperti Gang Langgar, Petogogan, Kebayoran Baru, Kemang dan Pesanggrahan.

Menurut Menkokesra Agung Laksono, untuk mengantisipasi cuaca ekstrem tersebut, seluruh gubernur, bupati dan walikota diimbau untuk bersiap menanggulangi ancaman bencana tersebut dan mengantisipasi kerawanan pangan. Paling tidak, setiap daerah harus menyiapkan stok beras sebesar 100 ton. “Bulan ini akan kita panggil pejabat di daerah, bupati dan walikota untuk koordinasi. Mereka diharapkan dapat menghimbau masyarakat untuk lebih jeli dalam melihat informasi seputar cuaca sehingga lebih matang dalam berpergian,” ungkapnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengaku telah berkoordinasi dengan jajaran muspida seperti TNI, Polri, PMI, serta ormas untuk menghadapi ancaman bencana tersebut. Di Jakarta, yang paling diwaspadai terkait banjir. Sejumlah personel, peralatan evakuasi, posko pengungsian, dapur umum serta kesiapan logistik sudah disiapkan jauh-jauh hari sejak hujan mulai mengguyur kawasan Ibu Kota. Begitu muncul potensi banjir, masing-masing instansi sudah mengetahui apa yang harus dikerjakan dan bantuan apa yang akan diberikan.

Imbauan BMKG untuk waspada menghadapi cuaca ekstrem lantaran pengalaman di negara Eropa sempat menelan korban. Situs BMKG menyebut, gelombang panas (heatwaves) baik secara langsung ataupun tidak langsung menelan korban jiwa di benua Eropa dari Rusia hingga mencapai Portugal. Suhu udara meningkat sangat drastis dan menyebabkan banyak kematian lantaran hipertermia, kegagalan panen, kebakaran hutan, terputusnya sambungan listrik lantaran penggunaan pendinginan udara yang terlalu meningkat hingga melunakkan aspal jalan raya dan mengakibatkan banyak kecelakaan lalu-lintas.

Tidak hanya menyerang Eropa, gelombang panas juga terjadi di Asia. Di Jepang mengakibatkan sedikitnya 66 orang tewas dan 15.000 lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat hipertermia dan serangan otak (stroke). Sementara di Cina, suhu udara mencapai 44 derajat Celcius dan menyebabkan puluhan mesin bus di Beijing mengalami kebocoran hingga mengeluarkan oli dan terbakar. Bahkan Timur Tengah juga tak luput dari serangan gelombang panas tahun ini hingga majelis ulama di Uni Emirat Arab mengeluarkan fatwa menbolehkan buruh untuk tidak berpuasa jika suhu udara terlalu panas.
@TEMPO INTERAKTIF

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "DAMPAK CUACA EKSTRIM SAMPAI JANUARI 2011"

Post a Comment